Minggu, 11 September 2011

Fitrah

Apa kabar anda? Mudah2an kita semua dalam keadaan sehat wal afiat setelah baru saja kita selesai menjalankan ibadah puasa pada Ramadhan tahun ini dan Idul Fitri 1 syawal 1432 H. Suatu babak baru menghadapi kehidupan yang makin menantang. Apa yang menjadi penguatan iman, takwa kepadaNya dapat diimplementasikan secara nyata dikehidupan sekitar kita. Tahun ini kita mendengar ada istilah pendidikan karakter yaitu Kementerian Pedidikan nasional mengharapkan adanya kondisi untuk meningkatkan upaya penerapan pendidikan karakter di perguruan tinggi. Pendidikan karakter sebenarnya tidak ada diajarkan dalam kelas melainkan diajarkan dalam keseharian dimana kita berada. Dengan kata lain sebagai manusia yang berkarakter adalah manusia yang mendapatkan rasa, pengalaman hidup dan masukan dari apa yang dia lihat, rasakan dan alami selama hidupnya. Keteladanan atau contoh dari orangtua, atasan, rekan kerja dan lingkungan kita itulah yang akan mengkarakterkan diri dan lingkungannya. Bila keteladanannya baik dalam arti contoh disekitar kita itu baik, disiplin, ramah, sopan, teratur dan lainnya, maka kecenderungan kita akan berkarakter seperti itu. Inshaallah, kita dapat memulai dari diri kita sendiri bahwa apa yang kita lakukan terhadap siapapun dan dimanapun, akan menjadi contoh tauladan bagi semua orang dan mudah2an bila kita baik, disiplin, sopan maka kitapun akan mendapat situasi yang seperti itu disekitar kita. Khusus untuk mahasiswa baru UBB, saya ucapkan selamat datang, mari sama2 kita bentuk peradaban yang unggul mulai dari diri sendiri, teman2, dosen, karyawan dan pimpinan. Semoga dengan kegiatan perkenalan yang juga melibatkan TNI selama 2 hari akan sedikit banyak membentuk manusia dengan keteladanan yang baik. Amiiin.

Selasa, 23 Februari 2010

Korupsi

Bila mendengar kata korupsi saya langsung berfikir tentang penyalahgunaan wewenang, jabatan yang berujung pada mendapatkan uang, atau benda yang tidak merupakan haknya. Disalah satu sisi, saya melihat praktek korupsi ini jelas merugikan institusi atau negara. Okelah pihak2 yang merasa dirugikan secara materil akan dapat memeriksa secara hukum dan lalu sang koruptor kemudian diadili dan dihukum. Sampai disini masalahnya selesai tetapi masalah lain muncul sebagai dampak seperti bagaimana anak istri atau suami lalu keluarga besar, orangtua yang telah mendidik agar dapat menjadi orang yang baik. Sakitlah mereka semua...tidak jarang akhirnya mereka merasa malu berkepanjangan. Akankah kita seperti itu?...bisa saja!Saya tidak cukup baik untuk bicara tentang sifat manusia yang pada dasarnya merasa tidak puas secara materi, termasuk saya, tetapi saya berusaha terutama terhadap diri sendiri, untuk menghindari korupsi uang yang didapat dari penyelewengan jabatan atau tahta baik di institusi maupun keluarga.
Pencerahan tentang bahaya korupsi terhadap diri ini sudah cukup banyak,diantaranya ketika mengikuti ESQ training. Instruktur menjelaskan dengan khusuk bagaimana kondisi seseorang korupsi uang dari sudut pandang agama. Uang hasil korupsi ibarat batu neraka yang kita berikan kepada istri/suami dan anak2 untuk dimakan. Kebahagiaan yang diidam2kan keluarga akhirnya hancur karena perbuatan korupsi, cepat maupun lambat. Kadang saya ingin sekali melihat perjalanan hidup koruptor. Apakah mereka bahagia? beberapa kawan bercerita, bahkan bapak saya cerita pengalaman beliau ketika menjabat di Pertamina (yang disebut sebagai the most corrupt company pada saat itu)bahwa ujung dari perbuatan korupsi adalah kemalangan..dan saya pernah melihat dengan mata kepala bahkan berbincang2 dengan sang koruptor yang tengah menunggu eksekusi pengadilan,bagaimana dia ditinggal anak2 dan istri, ditinggal kemewahan yang pernah menggelutinya, bagaimana gelisah memandang masa depan yang ia sendiri telah berusia senja...
Buat saya, terlepas dari bagaimana agama melarang korupsi, jelas sudah bahwa korupsi uang tidak berujung nikmat bahkan sebaliknya. Nah secara logika pastilah kita tidak inginkan itu bukan? namun sekali lagi, manusia hanyalah makhluk lemah dan tidak berdaya melawan Yang Maha Kuat dan Berkuasa yang terkadang lemah menghadapi godaan syetan. Kalaulah saya dan semua orang menyadari dulu bahwa Allah swt yang hanya dan hanya memiliki kekuasaan di seluruh jagad raya ini, dan kita wajib tunduk padaNya serta menjauhi laranganNya termasuk korupsi uang, insyaallah, godaan untuk melakukan korupsi bisa dijaga...
Tulisan ini adalah bentuk curhat saya tentang korupsi dan ada disekitar kita. Saya sebenarnya juga tidak mau dikatakan munafik. Seseorang mengatakan kata itu kepada saya. Munafik disini jelas bahwa saya dianggap 'pura2'ngga mau terima duit hasil'mark-up'. Sejujurnya saya katakan, terlepas dari salah atau tidak ya, yang namanya hadiah buat saya itu beda dengan korupsi. Seseorang memberi hadiah atau souvenir atau uang atas penghargaan orang terhadap dirinya karena dia telah dianggap berjasa namun tidak menyalahi kesepakatan tentang harga yang ditetapkan. Sementara, korupsi itu terjadi karena orang kemudian secara sengaja merumuskan harga yang lebih untuk kemudian dibagikan kepada orang yang dianggap berjasa membantu pekerjaannya itu dan telah ada kesepakatan sebelumnya.Saya kok punya keyakinan inilah yang sering terjadi.
Terakhir, kepada teman2 yang membaca ini, mari kita sama2 saling ingatkan satu sama lain. Kalaulah saya salah (manusia memang tempat salahkan?) mohon diingatkan agar tidak terjerumus lebih jauh lagi. Kepada Allah swt saya mohon ampun dan diberikan kekuatan untuk bisa menjaga hati ini untuk tidak berbuat korupsi..amiiiin.

Kamis, 03 September 2009

September Ceria 2009

Semangat....!
Begitulah teriakan yang pantas dikumandangkan saat ini, saat semua umat muslim dunia melaksanakan ibadah puasa. Bagi pembaca yang sempat membaca tulisan ini saya mengucapkan selamat jalani ibadah puasa untuk mereka yang menjalankannya.
Persis satu tahun lalu saya posting di blog ini yang terakhir sebelum selama satu tahun ini off....yah biasalah sibuk, tidak ada keterpaksaan walaupun mahasiswa yang saya bimbing belum juga muncul di blog, terutama yang menyangkut materi kuliah. Namanya juga proses, ya maklum kalau semuanya belum berjalan optimal.
Saya berharap dimasa yang akan datang, mahasiswa akan mulai terbiasa dengan berkomunikasi lewat blog termasuk saya juga...mudah-mudahan.

Rabu, 10 September 2008

Kehidupan

Panggung sandiwara adalah sebuah lagu yang dibawakan oleh Ahmad Albar dan beberapa penyanyi lain setelah itu. Saya, walaupun eks pemusik, tetapi tidak pernah hafal lagu. Lagu ini bercerita tentang hidup kita yang penuh cerita, ada sedih, kocak, dan berpura-pura yang diakhiri dengan pertanyaan mengapa kita bersandiwara?
Saya memang agak suka memperhatikan sesuatu hal yang berhubungan dengan kehidupan meski terbatas sesuai pemahaman saya saja. Maklum, saya bukan sosiolog, psikolog atau ekonom, tetapi saat ini saya harus berhadapan dengan masalah sosial, ekonomi dan perasaan (atau baru sadar ya...) Sekali lagi maklum karena mungkin saya terlalu berkutat dengan masalah2 engineering yang hampir selalu pasti, sehingga mesti dipikirkan dulu sebelum memutuskan sesuatu (membayangkan membuat mesin yang kalau salah perhitungan, nyawa bisa melayang urusannya). Masalahnya kadang memutuskan sesuatu itu lama mikirnya sehingga lama juga hasilnya. Padahal sekarang ini dituntut untuk berfikir cepat namun tepat. Sedikit bicara banyak bergerak(bukan maling saja yg punya semboyan ini), Right man on the right place,
dlsb. Terlalu banyak jargon, referensi, masa lalu, persepsi, membuat kita jadi terbelenggu untuk berbuat sesuatu yang sangat baik.
Seperti halnya tulisan ini yang tidak tahu kemana arahnya, maka itu bisa saja menunjukkan perasaan hati penulisnya yang tidak menentu juga he he... Mohon maaf, karena memang tidak ada arah kok, yang penting apa yang sedang difikirkan, itulah yang tertuang. Apa yang difikirkan itulah kehidupan yg sedang dialami penulisnya. Anda lihat juga foto dikiri atas itu, kalau mau dihubung2kan dengan tulisan ini mungkin tidak langsung terkait kan?...Jadi, inilah kehidupan. menentu, tak menentu, pasti, tidak pasti. Lalu kepastiannya apa? just go back to Allah SWT through Al Qur'an. Yang pertama kali disuruhNya kepada kita adalah Iqra...bacalah. mari kita baca kehidupan ini, lalu ikuti petunjukNya, mudah2an ada kepastian disana untuk segala hal....

Rabu, 27 Agustus 2008

Gimana kabarnya?

Halo ketemu lagi dengan saya
Maaf ya, sudah lama banget ngga ngisi blog ini lagi, maklum karena kesibukan (alasan klasik ya) tapi beneran kok, banyak hal yang menyebabkan saya ngga melihat blog ini lagi, padahal sudah ada 2 komentar yang dikirim ke saya. Wah saya ngerasa berdosa. Maaf buat temen-temen yang sudah appreciate dengan blog ini namun belum saya puaskan dengan reply saya.
Saya kembali lihat blog ini setelah Dini, my workmate, bilang kalau saya ngga pernah update lagi blog saya. banyak kejadian-kejadian selama ini yang saya alami baik suka maupun duka. Semuanya saya yakni (makin yakin) kalau itu semua sudah ada skenarionya. Sebagai pemain, skenario itu mesti dimainkan, cuma bukan pemain yang baik kalau skenarionya tidak dihayati kan? Nah, masalahnya saya belum termasuk pemain yang baik kayaknya. Semua skenario itu cuma dimainkan tanpa penjiwaan. Diusia masuk kepala empat bulan depan ini, cukup terlambat sebetulnya menjadi pemain yang penuh dengan penjiwaan, tetapi di bulan ramadhan kali ini saya ingin menjadi yang agak istimewa. Saya ingin ikut kursus jadi pemain yang baik. Mudah2an permainan saya, anda, kita jadi lebih baik dan penuh penghayatan ya.....

Kamis, 20 September 2007

siapa yak?

Saya laki-laki punya mata
punya telinga dan lain-lain
lalu apa maksudnya?